Medan (Mitra Poldasu News) Begitu mendapat kabar seorang pengemudi ojek online terluka dianiya juru parkir (jukir) liar, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas langsung menyambangi kediaman pria lajang bernama Khairul Arifin (31), di Jalan Amaliun, Gang Bandung, Kecamatan Medan Area, Minggu (7/9/2025) siang.
Kondisi bibir terluka dan sisa darah mengering berbalut kain perban putih, serta kacamata pecah akibat pukulan menjadi pemandangan yang menyambut kedatangan Rico Waas. Sontak wajah orang nomor satu di Pemko Medan ini berubah sedih. Ia sangat prihatin melihat kondisi pemuda yang menjadi pejuang nafkah bagi keluarga sederhananya tersebut.
Sebagai bentuk empati atas musibah yang dialami Khairul Arifin, Rico Waas selanjutnya memberikan bingkisan berisi sembako serta santunan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya selama ia tidak bekerja hingga kondisi pemuda itu benar-benar sembuh.
Dengan wajah sedih, Khairul Arifin menceritakan kepada Rico Waas atas pemukulan yang dilakukan jukir liar tersebut. Dikatakannya, peristiwa itu terjadi di kawasan Jalan Irian Barat simpang Jalan Veteran, persisnya dekat RS Murni Teguh atau Mall Centre Point, Sabtu (6/9/2025} dan viral di media sosial.
Dengan suara lirih, Khairul Arifin memaparkan, pemukulan itu berawal dari parkir di sebuah swalayan untuk membeli minuman, ia diminta uang parkir oleh seorang pria yang diduga jukir liar.
Karena mengetahui lokasi tersebut semestinya bebas parkir, Khairul pun menolak. Adu argumen tak terhindarkan hingga akhirnya ia dipukul bertubi-tubi di wajah, kepala, hingga pundak.
Karena kacamata saya pecah, mata saya minus, jadi saya tidak bisa lihat jelas. Saya minta tolong rekan-rekan ojol untuk mengantar ke Polsek Medan Timur. Alhamdulillah, polisi cepat merespon dan pelaku langsung diamankan,” ungkapnya.
Momen itu membuat suasana haru. Orang tua Khairul yang hadir, baru mengetahui detail peristiwa setelah sang anak menceritakan langsung di depan suami Ketua TP PKK Kota Medan Airin Rico Waas tersebut.
Usai mendengar kisah yang dialami Khairul Arifin, Rico Waas menegaskan, kejadian ini menjadi perhatian khusus sekaligus peringatan bahwa tidak ada ruang bagi aksi premanisme di Kota Medan.
Kami sangat prihatin. Saya minta Dishub Medan menindak tegas jukir liar agar peristiwa ini tidak terulang. Ke depan, jukir resmi harus jelas identitasnya, ada rompi dan tanda pengenal,” tegasnya didampingi Kadishub Medan Erwin Saleh dan Camat Medan Area.
Selain itu, Rico Waas juga memastikan proses hukum terhadap pelaku penganiayaan akan dikawal hingga tuntas. Ini atensi saya. Kawal terus, dan pastikan pelaku diproses sesuai hukum,” tegasnya.
Jukir maupun pungutan liar (pungli) dan lainnya, terutama di berbagai kawasan-kawasan yang selalu berulang-ulang terjadi, kata Rico Waas, menjadi perhatian khusus.
Maka dari itu, kami akan siapkan Satgas Anti Pungli, untuk perparkiran dan juga nanti ke depannya. Saya gak ingin lagi lihat jukir – jukir liar berkeliaran. Kita harus bisa menandai, mana yang resmi, bed namanya jelas, rompinya jelas, nanti semuanya harus jelas. Ini atensi khusus kita,” pungkasnya.
Kehadiran Rico Waas di rumah korban bukan sekadar simbol kepedulian, melainkan pesan kuat bahwa Pemko Medan berdiri bersama warganya. Bagi para pengemudi ojol, langkah cepat ini menjadi bukti nyata bahwa jeritan mereka tak pernah dibiarkan sendiri.
Jurnalis : SITI.H.GINTING