Medan (Mitra Poldasu News) Sebuah tas berisikan bom didapati di Pusat perbelanjaan Sun Plaza Medan, Sumatera Utara, Senin siang (4/8/2025).
Batalyon Zeni Tempur 1 Dira Dharma dan Jihandak Kodam I Bukit Barisan, melakukan sterilisasi, mengindentifikasi dan evakuasi lokasi.Namun hal itu merupakan simulasi dalam rangka kesiapan Kodam I Bukit Barisan yang beberapa hari belakangan ini Kota Medan kerap dihebohkan mendapatkan ancaman teror bom.
Seperti yang dilakukan seorang penumpang pesawat Lion Air penerbangan Jakarta – Deliserdang, yang marah-marah hingga mengancam adanya bom yang akan meledak di pesawat.Sehingga, aksi simulasi ini dilakukan untuk kesiagaan. Personil Batalyon Zeni Tempur 1 Dira Dharma dan Jihandak Kodam I Bukit Barisan terlebih dahulu terjunkan tiga pasukan untuk pengecekan di lokasi.
Lalu menyusul tiga pasukan lainnya untuk mendeteksi tas dengan menggunakan alat metal detektor.Kemudian, personil TNI ini kembali diturunkan dengan menggunakan pakaian anti bom atau Bomb Suit ke lantai dasar titik tas bom berada.
Usai memeriksa, pasukan ini mengambil tas tersebut dengan menggunakan robot pembawa bom ke luar gedung.Dalam hitungan 30 menit tas bom berhasil dikeluarkan. Menurut Danyon Zeni Tempur 1 Dira Dharma Letkol CZI Andri Prasetyo, dalam simulasi ini Tim Jihandak awalnya lakukan indentifikasi kemudian evakuasi.
Proses itu, merupakan teknik tepat waktu agar tidak memakan korban jiwa. Letkol Andri Prasetyo pun jelaskan kalau hal ini menjadi agenda penting bagi zeni tempur, agar gerak cepat ketika terjadi teror bom terjadi.Kota Medan selalu diancam adanya teror bom, seperti yang dua kali di Pesawat Saudi Airlines sehingga mendarat ke bandara Kualanamu.
Bahkan baru baru ini kembali terjadi pada seorang penumpang yang marah dan lakukan ancaman bom.
Kegiatan ini merupakan bagian dari latihan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam maupun ancaman terorisme.
Letkol Czi Andri Prasetyo mengimbau masyarakat untuk tidak main-main atau bercanda soal bom, baik di media sosial maupun di ruang publik, karena bisa memicu kepanikan dan konsekuensi hukum.
Jurnalis : M.SULAIMAN