Medan (Mitra Poldasu News) Aksi unjuk rasa GMKI Medan ini membawa 10 tuntutan antara lain Reformasi DPR RI, Reformasi Polri &Adili Pelaku Represif Kepada Demonstran,Sahkan RUU Perampasan Aset,Sahkan RUU Masyarakat Adat,Lawan Segala Bentuk Intoleransi dan Radikalisme , Tindak Tegas DPRD Medan (Atas Dugaan Pemerasan dan Dugaan Penyalahgunaan Dana Sosperda,Potong Tunjangan dan Gaji DPR,Tolak Efisiensi Pada Sektor Pendidikan dan Kesehatan, Usut Tuntas Kasus Feminisida di Kota Medan,Presiden Wajib Juga Keamanan, Hentikan beban pajak dan berantas mafia.
Dalam aksinya, massa yang sudah satu jam berorasi meminta Ketua DPRD Kota Medan, Wong Chun Sen untuk keluar dari gedung DPRD Medan dan menemui mereka.

Wong Chun Sen, keluar, temui kami disini. Sebagai pimpinan tertinggi di DPRD Medan, jangan sembunyi, temui kami disini. Kami tantang bapak untuk berdiskusi disini,” ucap salah satu koordinasi aksi, Yoel Sihombing.
Bolak-balik menyebutkan nama Wong Chun Sen, namun politisi PDI-P yang biasa berjalan dengan membawa tongkat itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Tak lama berselang, Kabag Persidangan dan Perundang-undangan DPRD Kota Medan, Andres Willy Simanjuntak didampingi Kabag Wasgar Syafruddin, menemui para pengunjukrasa. Andres memberitahukan kepada massa bahwa Pimpinan DPRD Kota Medan akan menemui mereka.
Kabar itu pun disambut baik oleh para pengunjuk rasa. Namun sayang, Ketua DPRD Kota Medan, Wong Chun Sen yang diharapkan datang untuk menemui mahasiswa justru tak menampakkan batang hidungnya. Sosok wakil rakyat yang datang untuk menemui puluhan massa dari GMKI tersebut justru Wakil Ketua DPRD Kota Medan dari Fraksi PKS, Ustaz H. Rajudin Sagala.
Pada kesempatan itu, massa pun meminta Rajudin Sagala untuk duduk bersila di tanah (trotoar) depan gedung DPRD Medan untuk menonton aksi teatrikal yang mereka lakukan.
Dalam aksi teatrikal itu, tampak mahasiswa berperan sebagai seorang pejabat yang sedang duduk manis sembari tertawa senang di atas kursi. Sementara itu, mahasiswa yang berperan sebagai masyarakat yang terdiri dari buruh, petani dan rakyat kelas bawah lainnya menarik pejabat tersebut untuk turun dari kursi empuknya.
Beginilah tingkah pejabat sekarang, tertawa diatas penderitaan rakyat. Begitu juga dengan para Anggota DPR, duduk manis dikursinya, diatas jerih payah rakyat,” ucap salah seorang mahasiswa kepada Rajudin Sagala saat aksi teatrikal itu berlangsung.
Usai dilakukannya aksi teatrikal, Rajudin Sagala pun menyampaikan pernyataannya yang sepakat dengan sepuluh tuntuan mahasiswa tersebut.
Saya sepakat dengan apa yang disampaikan adik-adik sekalian. Untuk yang ranahnya ada di DPRD dan Pemko Medan, akan saya sampaikan secara langsung. Untuk tuntutan yang ditujukan kepada DPR RI, akan kami teruskan kesana. Terimakasih untuk kritik yang disampaikan kepada kami, kami di DPRD Medan akan terus berbenah untuk masyarakat Kota Medan,” pungkasnya
Jurnalis : M.SULAIMAN