Medan (Mitra Poldasu News) Banjir dan longsor di Sumatera Utara (Sumut) meluas ke 20 wilayah sejak 24 November 2025. Bencana ini disebabkan hujan deras berkepanjangan yang memicu banjir besar, tanah longsor, pohon tumbang dan angin puting beliung di sejumlah daerah, termasuk Medan, Sibolga, dan Tapanuli Tengah.

Selan itu, kondisi ini membuat ribuan warga mengungsi dan puluhan lainnya hilang. Laporan resmi Polda Sumut mencatat 367 kejadian bencana yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Sebanyak 222 warga terdampak langsung, ribuan mengungsi, sementara korban meninggal dunia mencapai 62 orang. Hingga kini, 65 warga masih dalam pencarian tim SAR.

Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto menegaskan seluruh kekuatan telah dikerahkan untuk menangani situasi darurat ini.
“Kami menurunkan 1.754 personel dari berbagai fungsi untuk melakukan evakuasi, pencarian korban hilang, pembukaan akses jalan, serta distribusi bantuan. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami,” ujarnya, Jumat (28/11/2025).
Berdasarkan pemetaan Polda Sumut, empat daerah terdampak paling parah adalah Kabupaten Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Utara dan Medan. Di wilayah-wilayah ini, longsor menutup akses jalan, banjir merendam permukiman, dan jaringan komunikasi terputus di banyak titik.
Untuk mempercepat penanganan, Polda Sumut melakukan operasi SAR di seluruh lokasi prioritas. Tim juga membuka akses yang tertutup material longsor menggunakan alat berat, sekaligus mendirikan posko darurat dan dapur umum di beberapa kawasan terdampak. Upaya ini terus dilakukan secara paralel dengan evakuasi warga yang masih terjebak.
Salah satu tantangan terbesar di empat daerah terdampak adalah hilangnya jaringan komunikasi. Untuk itu, Bid TIK Polda Sumut menerapkan jaringan internet berbasis Starlink agar koordinasi tak terputus. Teknologi ini membantu mempercepat informasi lapangan, termasuk laporan warga terkait lokasi korban hilang.
Bid Dokkes turut membantu dengan memberikan layanan kesehatan, menangani luka berat dan ringan, serta memberikan dukungan trauma bagi warga terdampak. Di sisi lain, Ditlantas menyiapkan jalur alternatif dan rekayasa lalu lintas agar mobilisasi bantuan tetap lancar.
Distribusi logistik berupa sembako, selimut, makanan siap saji dan kebutuhan dasar lainnya terus dilakukan. Bantuan juga datang dari Bhayangkari Sumut yang menyalurkan paket beras, air mineral, makanan instan dan perlengkapan tidur.
Jurnalis : Sahat Berutu
