Labusel – Mitra Poldasu
Di jaman sekarang sudah maju dan modern kadang tidak ingat dengan Budaya. Dalam pesan Nenek moyang kita dahulu, diantaranya _ Bangsa yg Luhur itu yg selalu menjunjung tinggi Budaya Bangsa sendiri.
Seperti yg dilakukan oleh bapak Agung di Desa Pengarungan kecamatan Torgamba kabupaten Labusel ini
Bercerita disaat ditemui Mitra Poldasu di rumahnya ketepatan ada acara Sunat Rosul putranya masih memberikan hiburan buat para undangan Seni budaya jawa yaitu Reok Ponorogo dan Prahmen Wayang orang menampilkan tari Gatutkoco krido dan tari Anoman Duto _ Dengan kesepakatan ini di terjemahkan oleh Bapak Agung di dalam cerita tersebut Gatutkoco krido artinya Raden Gatotkaca sedang marah dan mau maju berperang melawan musuh _ sedangkan Anoman Duto artinya Senopatinya Prabu Rama Wijaya yg berwujud Kera putih tapi sakti mandraguna ini di perintah untuk merebut Dewi Shinta dari tangan Rahwana yg di culiknya.
Pertunjukan Reok Ponorogo di Labuhanbatu Selatan
Masih menurut Bapak Agung sebenarnya seni budaya jawa itu banyak filosofi filosofi yg penting dalam kehidupan manusia di dunia ini _ Kesenian dan Budaya itu selain Tontonan ( Hiburan ) juga Tuntunan ( Petunjuk ) buat kita semua.
Bapak Agung termasuk penggemar seni budaya jawa dan juga pelestari budaya jawa yaitu Reok Ponorogo dan Prahmen Wayang orang serta musik Gamelan Jawa Campursari _ Dijaman yg sudah serba Canggih dan modern ini bapak Agung tidak terusik hatinya dengan Budaya Bangsa luar.
Dalam rangka acara Syukuran Sunat Rosul putranya tersebut bapak Agung merasa bangga banyak para tamunya dan para penonton memenuhi tempat dan halaman depan rumah nya.
Menurut Bapak Agung kita perlu tetap nguri uri dalam artian melestarikan budaya nya sendiri budaya yg adi luhung jangan sampai tergusur oleh kesenian dari manca negara.
Akhirnya untuk mengakhiri perbincangan hangat dengan Mitra Poldasu mengingatkan bahwa _
Bangsa yang Luhur itu harus selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Budaya Bangsa kita sendiri.
Jurnalis : Suprapto Biantoro